Berdakwah kepada Orang Jepang dengan Akhlak yang Baik
Akhlak dalam Bahasa Jepang
- Sulit mencari padanan kata “akhlak” dalam Bahasa Jepang. Beberapa kata yang terkait dengan akhlak seperti:
- 道徳 (どうとく / doutoku)
- 徳性 (とくせい / tokusei)
- 聖徳 (せいとく / seitoku)
- 徳目 (とくもく / tokumoku)
- 美徳 (びとく / bitoku)
Dari beberapa istilah di atas, yang dirasa lebih mendekati makna “akhlak” adalah 道徳 dan 徳性
- Kanji 徳 bermakna kelakuan atau sikap yang baik. Bentuk kanji ini menunjukkan bahwa akhlak sangat erat terkait dengan “mata” dan “hati”.
Persamaan antara Islam dan Jepang
- Ada 4 persamaan antara Islam dan Jepang terkait akhlak
- 誠実 (せいじつ / seijitsu)
- 調和 (ちょうわ / chouwa)
- 清潔 (せいけつ / seiketsu)
- 礼儀 (れいぎ / reigi)
- 誠実 (seijitsu) berarti kebenaran, menepati janji, jujur. Masyarakat Jepang sangat menjaga kejujuran. Contoh kasus, pada bahan makanan yang tertera pada produk makanan. Contoh lain adalah terkait janji. Janji bagi orang Jepang harus dijaga (約束を守る), bukan hanya berusaha menepati janji (約束を果たす). Islam juga mengajarkan keharusan untuk beristiqamah dalam menjaga janji.
- 調和 (chouwa) berarti harmoni (hidup dalam damai), yang sesuai dengan nilai Islam yang damai.
- 清潔 (seiketsu) berarti kebersihan. Islam mengajarkan bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman. Sebelum shalat, umat Islam bersuci terlebih dahulu. Orang Jepang biasa melakukan hal serupa sebelum masuk ke Jinja. Orang Jepang juga sangat menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya karena dua hal:
- Mereka menganggap di setiap tempat ada Tuhan (dewa penjaga/ruh)-nya masing-masing, seperti tuhan gunung, tuhan sungai, dan sebagainya.
- Negara Jepang memiliki sumber daya alam yang sangat terbatas sehingga perlu dijaga
- 礼儀 (reigi) di mana orang Jepang sangat menjaga sopan santun, suka memberi salam (挨拶 / あいさつ / aisatsu). Contoh, ketika di bus umum, ada penumpang yang memberi salam dengan ucapan “onegaishimasu” ketika naik bus atau “arigatou gozaimasu” ketika turun bus. Hal ini mereka ajarkan sejak usia dini. Islam juga mengajarkan pentingnya sopan santun seperti memberi salam dan memberi senyum.
Rekaman Kajian Islam Kimochi #139
> Sesi 1 oleh Muhammad Mustafainal Akhyar
> Sesi 2 oleh Ustadz Jailani Abdul Salam, Lc., M.A.
Kontributor: Abdul Aziz