Seputar Penyakit Jantung Koroner

Published by forkitajp on

Sejak tahun 1992, penyakit jantung koroner (PJK) menjadi pembunuh nomor satu di dunia, di atas diare, kanker, dan TBC.

Banyak orang yang tidak merasakan tanda-tandanya tetapi tiba-tiba mendapatkan serangan jantung. Ciri-ciri ketika terjadi serangan jantung adalah terasa nyeri di dada sebelah kiri dan keringat dingin. Ada yang mengira itu sakit maag sehingga minum obat maag, atau masuk angin sehingga banyak yang mengerok punggungnya.

Koroner adalah pembuluh darah yang menuju jantung yang menyuplai darah agar jantung bisa memompa darah. Jantung merupakan mesin tercanggih yang ada karena mesin ini sudah bergerak sejak seseorang masih di dalam kandungan sampai orang tersebut wafat. Misalnya orang yang berumur 70 tahun berarti jantungnya bekerja 24 jam selama 70 tahun tanpa berhenti dan turun mesin. Subhanallah.

Bila terjadi penimbunan kerak di dinding pembuluh darah, maka terjadi penyempitan pembuluh darah dan bila pembuluh darah ini tersumbat maka darah tidak bisa mengalir atau sedikit mengalir.

Penyumbatan ini bisa diketahui melalui cek rekam jantung (EKG) dan test treadmill di rumah sakit atau klinik. Treadmill artinya kita diminta untuk berlari pada alat treadmill dengan kecepatan dan sudut tanjakan tertentu, dan di saat yang bersamaan direkam kerja jantungnya selama kita lari. Dari sana bisa dilihat bila ada kelainan pada jantung.

Ada cara yang lebih akurat yaitu CT Scan koroner dan kateterisasi koroner yang hanya membutuhkan waktu 30 menit, yaitu dengan memasukkan kateter dan kontras melalui pembuluh darah. Dengan cara ini kita dapat mengetahui di bagian mana terjadi penyumbatan.

Pembuluh yang ada penimbunan kerak bila dilalui darah yang kental akan membuat pembuluh darah pecah sehingga menyebabkan serangan jantung. Oleh karenanya, bagi yang mempunyai penyakit jantung diberikan obat pengencer darah.

Banyak orang yang terkena serangan jantung sekitar pukul 4 hingga 10 pagi. Karena pada saat-saat itulah darah dalam keadaan kental dan tekanan darah sedang tinggi.

PJK juga dipengaruhi pola makan dan pola hidup. Di Indonesia, tidak sedikit PJK terjadi pada usia muda. PJK bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:

  1. Hipertensi
  2. Kencing manis
  3. Kolesterol
  4. Merokok

Sehingga bila kita melakukan check up rutin, perlu diperhatikan hasil dari empat hal di atas; tekanan darah, kadar gula darah dan kolesterol, serta merokok.

Semoga tulisan ringkas ini bisa memotivasi kita agar bisa hidup lebih sehat.

Jazakumullah khoiron katsiro.

Camp Forkita, 5 Oktober 2019


Artikel ini merupakan rangkuman salah satu sesi materi di Camp Forkita 2019.
Kontributor: Endrianto Djajadi