Profil Kepribadian Rasulullah SAW
Nasab Nabi Muhammad SAW
- Nasab Nabi SAW yang disepakati para ulama: Muhammad bin Abdillah bin Abdil Muththalib (Syaibah) bin Hasyim bin Abdi Manaf (al-Mughirah) bin Qushay (Zaid) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr Bin Malik bin an-Nadhr (Quraisy) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nazar bin Mu’iddun bin Adnan.
- Quraisy dari kata Taqarrusy artinya bisnis dan kerja (kemampuan berbisnis yang luar biasa).
- Abdu Manaf memiliki 4 anak laki-laki yang diberi tanggung jawab zona perdagangan: Hasyim (jalur Syam), Abdu Syams (jalur Yaman), al-Muthalib (jalur Iraq), dan Naufal (jalur Habasyah).
Ibunda Aminah Mengandung
- Ketika Aminah ibnt Wahb mengandung Muhammad SAW, ia bermimpi di datangi seseorang yang berkata, “Sesungguhnya Engkau mengandung pemimpin ummat ini, jika Engkau melahirkannya ucapkan ‘Aku meminta perlindungan untuknya kepada Allah Yang Maha Esa dari keburukan semua pendengki,’ dan beri nama dia Muhammad.”
- Abdullah bin Abdul Muththalib meninggal dunia ketika Muhammad SAW masih dalam kandungan, ia sudah menjadi yatim sebelum lahir.
Kelahiran Rasulullah SAW
- Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabi’ al-Awwal, Tahun Gajah.
- Seorang Yahudi berteriak di atas Menara benteng Yatsrib: “Pada malam ini telah muncul bintang Ahmad yang ia lahir dengannya.”
- Setelah Muhammad SAW lahir, ia dibawa kakeknya, Abdul Muththalib ke Ka’bah untuk berdoa dan bersyukur kepada Allah SWT serta mencarikannnya ibu susuan.
- Ibu susuan Nabi Muhammad SAW adalah Bunda Halimah ibn Abu Dzuaib dari Suku Sa’ad ibn Bakr. Ayah susuannya adalah al-Harts ibn Abdul ‘Uzza dari suku Bakr ibn Hawazin.
- Saudara sesusuan Muhammad SAW adalah Abdullah ibn al-Harts, ‘Unaisah ibnt al-Harts dan Khidzamah ibnt al-Harts.
Kisah Halimah Sa’adiyah
Keluarga Bunda Halimah dan kaum perempuan Suku Sa’ad pergi ke Makkah untuk mencari pekerjaan karena kampungnya dilanda kekeringan.
- Kaum perempuan biasa mencari bayi yang perlu persusuan.
- Muhammad SAW sebagai anak yatim tidak menarik perhatian perempuan suku karena dianggap tidak ada yang bisa membayar.
- Karena semua perempuan sudah mendapatkan bayi yang akan disusukan kecuali Bunda Halimah, maka ia berkata kepada suaminya al-Harts untuk tetap membawa bayi Muhammad SAW walau tanpa pembayaran karena mengharapkan keberkahan dari Allah SWT
- Susu yang diberikan Bunda Halimah ternyata cukup untuk saudaranya.
- Semua saudara sesusuan Muhammad SAW kenyang dan tertidur pulas.
- Unta-unta betina milik Bunda Halimah yang sebelumnya tidak mengeluarkan susu, kini mengalir deras.
Masa Kecil Muhammad SAW
- Ketika sudah berusia 2 tahun, Muhammad SAW hendak dipulangkan ke ibu kandungnya Aminah ibnt Wahb tetapi tidak jadi karena di Makkah sedang terjangkit wabah penyakit.
- Ketika menggembalakan kambing, Muhammad SAW pernah didatangi oleh 2 malaikat untuk dibelah dadanya (mengambil hatinya serta membuang segumpal darahnya) sehingga menimbulkan kecemasan pada keluarga Bunda Halimah.
- Sebab lain pemulangan Muhammad SAW adalah kekhawatiran Bunda Halimah atas ucapan beberapa pemuka Nasrani dari Habsyah, “Kami pasti merampas anak ini kemudian membawanya kepada raja di negeri kami, karena kelak anak ini akan menjadi orang besar, karena kami telah mengetahui seluk-beluk tentang dia.”
Wafatnya Ibunda Rasulullah SAW
Ketika Muhammad SAW berusia 6 tahun, ibu kandungnya, Aminah ibnt Wahb meninggal dunia di daerah al-Abwa’, ketika sedang dalam perjalanan pulang (menuju Makkah) dari kampung Banu Najjar untuk memperkenalkan Muhammad SAW kepada paman-paman dari sisi ibunya. Sejak menjadi yatim-piatu, Muhammad SAW diurus oleh kakeknya Abdul Muththalib.
Wafatnya Abdul Muththalib dan Rasulullah SAW bersama Abu Thalib
Ketika Muhammad SAW berusia 8 tahun, kakeknya Abdul Muththalib juga meninggal dunia.
- Terdapat banyak syair yang mengenang kewafatan beliau
- Setelah itu Muhammad SAW diasuh oleh salah seorang pamannya, Abu Thalib, atas wasiat kakeknya mengingat antara Abu Thalib dan Abdullah adalah saudara sekandung, ibu mereka adalah Fathimah ibnt Amr.
- Abu Thalib membawa Muhammad SAW ke Syam bersama rombongan dagangnya dengan penjagaan yang melekat.
- Rombongan ini bertemu Pendeta Nasrani bernama Buhaira di Busra, Syam, yang mengenali Muhammad SAW dari berbagai cirinya.
- Buhaira menasihati Abu Thalib untuk segera membawa pulang Muhammad SAW serta melindunginya dari kaum Yahudi.
- Anak-anak perempuan (Abdul Muththalib) ada enam: Shafiyyah, Barrah, ‘Atikah, Ummu Hakim al-Baydha’, Umaymah, dan Arwa
Sesi Tanya Jawab
-
Tanya : Bagaimana dengan nasab ibu baginda Rasulullah SAW? Bagaimana kedudukan keluarga Ibunda Siti Aminah? Saat kedua orang tuanya wafat, mengapa Rasulullah SAW tidak bersama dengan keluarga ibu beliau tapi dengan Abu Muththalib yaitu dari keluarga kakek?
Jawab : Ayah dari Ibunda Aminah adalah pembesar Quraisy, yaitu Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhroh bin Kilab bin Murroh bin Ka’ab bin Lu’ay bin Gholib bin Fihir. Saya (Ustadz Agung Waspodo selaku pemateri – Red) bukan ahlinya untuk mengecek nasab, tapi kalau dilihat di sini ketemunya di Kilab sama dengan keturunan nabi yaitu di jenjang ketiga atau keempat. Ibunya ibu Aminah itu dari Suku ‘Adi bin Najjar dari Yatsrib. Mengenai masalah kenapa diurus oleh kakeknya itu wallahualam saya (Ustadz Agung Waspodo – Red) belum tahu. Kemungkinan karena dari nasab kenabiannya maka diurus kakeknya. Wallahualam, belum ada jawaban yang pasti.
-
Tanya : Dalam kisah kehidupan Rasulullah SAW ada kejadian-kejadian alam luar biasa yang Rasulullah SAW alami. Apakah tanda-tanda kejadian alam itu masih terjadi pada zaman setelah Rasulullah SAW sebagai tanda kebesaran seorang tokoh? Bagaimana cara membedakan tanda-tanda tersebut dengan takhayul atau kepercayaan?
Jawab : Rasulullah SAW sendiri sebenarnya melarang untuk mengait-ngaitkan dengan kejadian alam tersebut. Di zaman Nabi SAW sendiri dilarang karena ada yang mencoba mengait-ngaitkan kematian anak Rasulullah SAW (Ibrahim) dengan fenomena gerhana. Jadi jangan dihubung-hubungkan.
-
Tanya : Apa kelebihan dan kekurangan Sirah Nabawiah karya Syaikh Ibnu Hisyam dibandingkan dengan Sirah Nabawiyah karya Syaikh Syafiyyurrahman al-Mubarakfuri?
Jawab : Bukan kelebihan dan kekurangan mungkin ya, yang jelas Syaikh Ibnu Hisyam jauh lebih dulu lahir (abad ke-3 H) daripada Syaikh Syafiyyurrahman al-Mubarakfuri (abad ke-14 H). Jadi Syaikh Syafiyyurrahman al-Mubarakfuri merujuk ke Syaikh Ibnu Hisyam. Kelebihannya adalah compact (relatif tipis) dan bisa dapat semua ceritanya, namun kita tidak akan temukan dialog-dialog di dalamnya. Sesuaikan dengan keperluan penggunaannya.
-
Tanya : Bagaimana cara untuk menyiasati kita dalam memilih sebuah ilmu/buku pengetahuan Islam?
Jawab : Kalau saya (Ustadz Agung Waspodo – Red) biasanya melihat referensinya. Jika ada referensi dan ada Ibnu Hisyam, alhamdulillah. Karena kalau tidak ada referensinya, maka dia sumber atau sandarannya darimana. Supaya tahu mana yang dinukil dan mana yang persepsi.
-
Tanya : Kenapa Bunda Aminah tidak menyusui sendiri Nabi Muhammad SAW?
Jawab : Menurut Al-Imam Abdul Khosim Abdurrohman Al-Khaf Ami As-Suhaili:
- Agar supaya anak ini (Nabi Muhammad SAW) hidup di tengah-tengah orang Arab asli (dibesarkan dalam lingkungan/budaya orang-orang Arab).
- Agar anak tersebut bahasanya fluent/terjaga dan kemudian menjadi kuat secara fisik (karena di kota cenderung “manja”, kalau di kampung maka mandiri seperti menggembala kambing, naik turun gunung, dll).
- Agar anak tersebut menjadi orang yang tidak tercerabut dari asalnya, supaya punya tradisi yang kuat dan memiliki karakter dasar orang Arab.
Penjelasan lainnya : Agar perempuan itu berubah dari ibu menjadi istri.
-
Tanya : Dalam penjelasan tadi, Ibunda Nabi SAW bermimpi tentang akan lahirnya Nabi SAW. Pertanyaannya, sejauh mana kita mempercayai isinya ketika kita bermimpi?
Jawab : Bisa dirujuk ke Kitab Al-Ahlam (Tafsir Mimpi). Tapi tetap, mimpi itu sumbernya dari Allah atau setan. Yang dari setan biasanya membuat takut, maka sunah dari Nabi SAW jika ada mimpi-mimpi yang mengerikan, segera bangun, mengucapkan istighfar, dan meludah ke kiri 2 kali (tapi tidak mengeluarkan air ludah).
-
Tanya : Dalam mimpi Ibunda Aminah sudah diingatkan tentang pesan penting bertauhid, yaitu minta perlindungan kepada Allah yg Maha Esa. Apakah ini artinya suatu penjagaan ketauhidan sejak dini kepada Muhammad SAW sejak dalam kandungan, termasuk penanaman tauhid kepada ibundanya? Lantas bagaimana dengan kemurnian tauhid dari ayahnya dan kakeknya?
Jawab : Intinya bahwa keluarga Nabi SAW ini keluarga yang terjaga. Ayahandanya waktu itu juga banyak ditaksir orang, kemudian di dalam hadits disebutkan bahwa ketika ayah Nabi SAW tidak jadi disembelih tapi digantikan 100 unta dan disebutkan bersinar (Abdullah) adalah orang yang soleh dan disayangi banyak orang. Masih ada syariat dari Nabi Ibrahim AS.